Baliho Kadaluwarsa Masih Terpampang di Jalan Panglima Sudirman Nganjuk
Nganjuk, Sadhapnews.com, "Bila para pengguna jalan yang sering melintasi jalur tepatnya di perempatan jalan Panglima Sudirman atau yang lebih di kenal timur Terminal lama nganjuk , ada pemandangan yang mungkin kurang berkenan di mata maupun hati , yaitu sebuah Baliho ( Baner ) ber ukuran Besar yang Terpampang di sebelah utara jalan raya perempatan lampu merah , dari Desainnya sangat menarik dan letak nya pun sangat strategis , namun sayangnya pesan yang masih terpasang di Banner ( Baliho ) itu sudah kadaluwarsa
" Jalan yang ada di perempatan lampu merah atau jalan panglima sudirman ini terkenal padat dan strategis karena merupakan jalur penghubung antara kota yang satu dengan kota yang lain , suatu contoh ," jalur penghubung ke Provinsi jawa tengah dan jawa timur , dalam kesenggangan jalan mungkin hanya di waktu malam dan dini hari saja yang agak senggang karena kepadatan arus lalu lintas
"Kembali ke Baliho ( Banner ) Kadaluwarsa di jalan panglima sudirman kota nganjuk , Apa sih yang sebenarnya Kadaluwarsa, Nah Event yang terpasang adalah tentang kegiatan Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai " Event yang dihelat di Kota angin hal ini dalam menggelar kegiatan sosialisasi di Bidang Cukai yang di tempatkan di Gor Bung Karno ( 25 November 2019 ) dan Kegiatan ini pun terselenggara dengan baik dan sukses , "Karena telah di Gelar pada 25 November yang lalu , maka Hal pemasangan Banner / Baliho ini seharusnya sudah selesai , sudah hampir satu bulan lamanya bila di hitung hingga saat ini.
Namun kenapa Banner / Baliho hingga saat ini masih terpampang, ini bisa mendongak kan kepala para pengguna jalan umum, untuk membaca merasa jengah, hal ini bisa memicu para pengguna jalan bila melewati jalur jln panglima sudirman tak ingin lagi melihat papan reklame tersebut.
" Karena papan reklame yang baik bisa menjadikan bagian dari Visual Kota ," hal ini sangat berpengaruh pada Desaine , dalam penempatan , ukuran , sehingga bisa menyatu dengan lanskap yang ada di sekelilingnya , namun disinyalir di kota nganjuk menurut pantauan wartawan sadhapnews.com dalam penataan belum begitu mumpuni , hal ini membuat papan reklame jenderung menjadi pengganggu ke Indahan Kota. ( mbah to )