Harga Telur Anjlok, Peternak Desa Ngronggot Mengeluh


Nganjuk, Sadhapnews - Harga telur yang terus menurun atau anjlok membuat para peternak ayam petelur di Desa / Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk mengeluh.

Anjloknya harga telur, menurut para peternak akibat dampak dari pandemi Corona atau Covid-19.

Seperti yang dialami Kasim (46) warga Dusun Gemarangan, Desa / Kecamatan  Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Menurut Kasim, sebagai peternak ayam petelur, usahanya di awali mulai tahun 1996 hingga 2020 sekarang.

"Dengan adanya wabah virus corona ini benar-benar memprihatikan, khususnya bagai para peternak ayam petelur. Dulu juga pernah anjlok akibat krisis moneter di tahun 1998 namun tidak seberapa parah seperti tahun ini," keluh Kasim, saat ditemui Sadhapnews, Rabu (6/5/2020).

Masih Kasim, akibat wabah virus corona ini, harga telur anjlok di bawah biaya produksi juga rendahnya daya beli masyarakat.


"Harga telur di tingkat peternak pada hari ini Rabu 06/05/2020 hanya sekitar Rp.14.500 kg. Sedangkan harga pakan ayam terus melambung,  hingga mencapai Rp 367.000 per saknya, belum biaya perawatannya," terang Kasim.

Lebih lanjut dikatakan, kalau harga telur masih di bawah Rp 17.000 kg, peternak bisa merugi dan terancam gulung tikar karena hasil jual hanya bisa di gunakan membeli pakan saja," ungkap Kasim dengan nada sedih.

Terpisah, Hadi (44) salah satu pedagang telur ayam di kawasan Desa Ngronggot mengatakan, semenjak adanya pandemi covid-19, permintaan telur ayam berkurang dan turun drastis.

"Banyak warung makan tutup dan tokopun jarang pembelinya. Kondisi seperti ini membuat semua prihatin, dan  semoga wabah pandemi civid-19 segera cepat usai," harapnya. (mbah to/nur/Bob)
Next Post Previous Post