Demi Sekolah, Siswa MTSN 2 Nganjuk Ikut Banting Tulang

Nayla Siswi MTsN 2 Nganjuk Saat Dikomfirmasi Sadhapnews Senin Tanggal 10 Agustus 2020

Nganjuk, Sadhapnews - Semenjak retaknya atau kegagalan orang tuanya dalam membina rumah tangga.

Nayla (14) asal Dusun Sukorejo desa Jogomerto, Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk, terpaksa ikut banting tulang mencari nafkah untuk keluarga.

Nayla yang merupakan siswa MTSN 2 Nganjuk tersebut, harus bekerja keras banting tulang demi memenuhi kebutuhan sekolah serta kebutuhan sehari hari.

Nayla tidak mau menjadi beban kepada orang tuanya yang pontang panting mencari nafkah, apalagi ibunya seorang janda.

"Saya jalani ini semua dengan ikhlas dan tabah, sebelum ada pandemi covid-19, setiap hari saya bawa dagangan ibu dari rumah dan saya jual di sekolah tempat saya belajar, bila mana jam istirahat hanya teman dekat saya saja yang membeli," ungkap Nayla.

Masih Nayla, semenjak dengan adanya pandemi covid-19 dimana semua sekolah telah libur.

"Saya beralih  dengan cara jualan online, seperti aksesoris, tas, masker dan lain-lain," kata Nayla, saat ditemui Sadhapnews di rumahnya, Minggu (9/8/2020)

Lebih lanjut dikatakan dagangan saya posting di medsos. Kalau laku, saya ajakn COD untuk mengirit pengeluaran, saya antar dagangan.

"Kalau COD atau ngantar barang, saya pakai sepeda pancal (Ontel, red. Dan semua hasil saya usaha saya buat kebutuhan sekolah dan uang jajan, saya tidak mau bebani hidup orang tua saya selagi saya bisa dan mampu," ujarnya


Sementara itu Nurhayati (37) orang tuanya. Nayla adalah anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, rajin, cekatan dan mempunyai jiwa semangat yang tinggi.

"Nayla juga anak yang berprestasi dan penuh tanggung jawab. Sebenarnya sebagai orang tua, tidak sampai hati melihat putri saya yang ikut berjuang membantu kebutuhan hidupnya, namun keinginan dan tekadnya yang keras dan mengingat pendapatan saya pun juga serba kekurangan dan akhirnya saya ijinkan untuk putri saya bekerja.

Disinggung apa dapat bantuan dari pemerintah, Nurhayati   mengaku tidak mendapatkan bantuan, dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah maupun dari desa. (M.to)
Next Post Previous Post