Demi Kebutuhan, Nenek 85 Tahun Banting Tulang Berjualan di Trotoar Anjuk Ladang, Sehari Dapat Rp 10.000,


Nganjuk, Sadhapnews - Demi Kebutuhan sehari-hari, Poniah Nenek (85) asal Dusun Besuk Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk terpaksa harus banting tulang untuk tetap semangat dalam menjalankan aktifitasnya  berjualan di trotoar jalan Anjuk Ladang.


Hal ini dilakukan, setelah Poniah ditinggal Almarhum suaminya. Nenek Poniah harus berjuang sendiri untuk menghidupi ke enam  anaknya yang masih kecil pada waktu itu. 


Dengan usianya yang sudah tidak muda lagi pada saat ini, Poniah tetap berjuang mencari uang dengan menggelar daganganya. tepatnya di depan warung soto Jalan Anjuk Ladang Kelurahan Ploso,  Kecamatan Nganjuk. 

Poniah mulai berjualan dari jam 07.00 wib sampai jam 15.00 wib.


"Saya sudah 5 tahun berjualan di depan warung soto. Dan lebih baik  berjualan dari pada harus meminta – minta kesana kemari," ujar Poniah, saat di temui Sadhapnews, Jum'at (20/11/2020).


Dikatakan, dalam satu hari Poniah membawa daganganya dengan 4 bungkus buah dan dua bungkus telur ayam kampung  untuk dijual.  


"Terkadang hanya laku satu bungkus buah saja perharinya, dan hanya mendapatkan uang Rp. 10.000 dan itu pun buat membayar ongkos becak Rp. 6.000 untuk menuju pulang kerumahnya, sisanya di simpan untuk kebutuhan makan,” ujarnya. 


Masih Poniah, dirinya tinggal satu rumah dengan ditemani satu anak dan satu cucu yang masih duduk di bangku sekolah  SMA. 


"Yang bikin saya sedih, anak saya yang tinggal satu rumah, tidak mempunyai pekerjaan dan sudah lama menganggur," kata Poniah, sambil mengusap wajahnya, dengan baju lengan panjang yang ia kenakan untuk menghilangkan keringat diraut wajahnya dari terik panasnya matahari dan debu.


Pantauan Sadhapnews di lokasi, Jum'at (20/11/2020) nampak ramai pengunjung pembeli warung soto di lokasi dengan memakai mobil mewah. Namum dari mereka nampak tak menghiraukan dan tak adanya rasa kepedulian dan rasa kemanusiaan terhadap nenek 85 tahun ini yang duduk di lantai trotoar sembari menunggu dagangannya. ( M.to )

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url