Nenek Asal Kepanjen Butuh Perhatian Pemerintah
Nganjuk, Sadhapnews - Sri Suwarni (65) warga RT 03 RW 08, Dusun Kepanjen Desa Kepanjen, Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk butuh perhatian terutama kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Kondisi tersebut diketahui Boniman, salah satu seorang aktifis peduli sesama bersama timnya saat mengunjungi kediaman nenek Sri Suwarni beberapa hari yang lalu.
"Sri Suwarni tinggal seorang diri di gubuk reyot berukuran 4 x 6 m. Atapnya sudah tidak layak dan sering bocor, dan dindingnya dari anyaman bambu yang sudah lapuk dan bolong-bolong dimakan aus," ungkap Boniman, saat ditemui Sadhapnews, beberapa hari lalu.
Masih Boni, lebih mirisnya lagi, kamar mandi terkesan asal-asalan dan jauh dikatakan dari kelayakan.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - harinya, Sri Suwarni membuka warung kopi dan nasi. Dalam seharinya hanya mendapatkan uang Rp.10.000, dari hasil warkop tersebut," tambahnya.
Sugeng Purnomo, Kepala Desa (Kades) Kepanjen, Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk, membenarkan kalau ada warga di Dusun Kepanjen ada nenek (Sri Suwarni, red) dengan kehidupan yang sangat memprihatinkan.
"Dulu sebelum ada pandemi Covid-19 rumah Sri Suwarni, sudah dikunjungi dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk dan katanya mau ada perhatian dari pihak dinas terkait," Kata Sugeng, saat dikonfirmasi Sadhapnews, Selasa (3/11/2020).
Masih Kades, tapi entah ada apa sampai sekarang tidak ada kabarnya dan tidak ada kelanjutannya.
"Saya juga dengar ada pihak dari komunitas Nganjuk yang sudah peduli dengan kondisi rumah nenek Sri Suwarni. Dan dalam waktu dekat ini Insya Allah mau di bedah rumah. Sebagai Kepala Desa disini pasti akan mendukung dan membantu semaksimal mungkin, agar kegiatan bedah rumah berjalan lancar," jelas Kades
Lebih lanjut dikatakan Sugeng, nenek Sri Suwarni pun juga sudah mendapatkan bantuan pemerintah berupa dana Program Keluarga Harapan (PKH). (M.to)