Wali Kota Mojokerto Gelar Program Inkubasi Wirausaha Abon Lele
Wali Kota Mojokerto Ning Ita didampingi Kepala DiskopUKMperindag Ani Wijaya pada acara inkubasi wirausaha abon lele. |
Mojokerto, Sadhapnews - Sebanyak 57 orang warga Kota Mojokerto mengikuti program Inkubasi Wirausaha Abon Lele yang diselenggarakan oleh Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag).
Acara yang digelar selama tiga hari, sejak 16-18 November 2021 ditinjau langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi KaDiskopUKMperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya, di Rest Area Gunung Gedhangan, Rabu siang (17/11/2021).
Pada kegiatan Inkubasi Wirausaha Abon Lele, peserta tak hanya di ajari materi tentang pembuatan abon lele, tetapi juga diajari pembuatan abon berbahan dasar ikan kakap, pepaya, dan jamur.
Perlu diketahui peserta adalah ibu-ibu dari berbagai kelurahan di Kota Mojokerto, diantaranya Kranggan, Blooto, Miji, dan Kedundung. Dalam kurun tiga hari tersebut, peserta tidak hanya memperoleh pelatihan teknis mengenai pembuatan abon, melainkan juga mendapat materi motivasi menjadi entrepreneur, cara menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), serta pemasaran secara digital.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Inkubasi Wirausaha abon lele merupakan salah satu program unggulan Kota Mojokerto dalam upaya membangkitkan kembali perekonomian masyarakat akibat pandemi Covid-19.
"Saya menyadari motor utama penggerak perekonomian Kota Mojokerto itu sektor perdagangan dan sektor industri kecil (UMKM). Dari sektor alam tidak ada. Sehingga dua sektor itu yang coba difasilitasi secara maksimal," ujar Ning Ita,
Lanjut dikatakan Walikota Mojokerto Ning Ita, bahwa Ia sangat berharap warga Kota Mojokerto yang terdaftar sebagai peserta inkubasi dapat mengikuti seluruh serangkaian program dengan bersungguh-sungguh.
"Kami ingin perekonomian Mojokerto bangkit lewat UMKM. Jadi, saya minta panjenengan tetap sabar dan istiqomah. Karena untuk benar-benar menjadi wirausaha sukses, tidak bisa sehari-dua hari, ada proses panjang yang harus dilalui," harap Ning Ita.(Trs)