LAPAS BOJONEGORO LATIHAN NEMBAK BERSAMA BRIMOB, FOKUS KENALI SENJATA YANG DIMILIKI
BOJONEGORO, Sadhapnews.com – Pegawai Lembaga Pemasyarakatan harus memiliki keterampilan yang beragam karena mereka menghadapi risiko yang bervariasi dan kadang-kadang tak terduga. Mereka perlu memiliki keahlian dalam berbagai bidang, mulai dari kemampuan untuk mengendalikan diri hingga keterampilan dalam menggunakan senjata api, agar dapat mengendalikan situasi saat massa tiba-tiba melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Hal inilah yang mendasari teraksananya pelatihan menembak bagi Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro bertempat di Lapangan Tembak Naga Hitam, Yon 3 Brimob Bojonegoro. Rabu (21/06)
Kegiatan menembak ini diikuti oleh sebagian dari petugas lapas bojonegoro yang terdiri dari petugas pengamanan hingga staf kantor. Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan bertahap hingga seluruh petugas lapas melaksanakannya. Hal tersebut sengaja dilakukan sebagai antisipasi agar Lapas tidak kosong penjagaan.
Diawali dengan pengarahan dan praktik singkat yang disampaikan oleh Beberapa Instruktur dari jajaran anggota Yon 3 Brimob Bojonegoro yang dipimpin oleh Komandan Kompi AKP Irwan Reprijanto, S.Sos
“Mental harus dipersiapkan, tanpa perlu ragu atau takut. Terapkan teknik yang diajarkan oleh pelatih. Jangan khawatir mengenai kepanasan. Tetaplah tenang saat mengarahkan bidikan ke sasaran. Perhatikan bahwa angin dan cuaca memiliki pengaruh yang signifikan. Upayakan untuk tetap fokus dan serius agar teknik dapat dilakukan dengan kedisiplinan.” jelasnya.
Tujuan dari latihan menembak ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas Lapas Bojonegoro dalam menggunakan senjata api yang ada di lapas, dengan bantuan instruktur menembak dari satuan Brimob. Tujuannya adalah agar petugas Lapas Bojonegoro dapat mengenal dan memahami senjata yang mereka miliki.
Kepala Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Rony Kurnia yang memimpin langsung anggotanya dalam latihan menembak ini berterima kasih kepada jajaran Brimob yang telah memberikan kesempatan untuk berlatih bersama petugas Lapas. Beliau menuturkan meskipun sudah dibekali latihan menembak, petugas Lapas Bojonegoro dipastikan tidak akan sembarangan menggunakan senjata api tersebut. Karena tujuan latihan ini, diperuntukkan membentuk mental petugas dalam menghadapi situasi genting dengan tenang.
“Latihan menembak ini ditujukan agar petugas Lapas Bojonegoro punya mental dan strategi menghadapi situasi genting dengan tenang. Senjata yang dimiliki harus dimengerti cara penggunaannya dan cara merawatnya dengan baik. Dan senjata yang kita miliki ini, tidak mesti harus ditembakkan, bisa cukup untuk melumpuhkan saja,” ungkap Rony
Lanjutnya, Rony menyebutkan di Lapas tidak perlu perorangan menggunakan senjata api.
“Di Lapas itu tidak perlu dipersenjatai perorangan, tapi di tempat-tempat strategis seperti di pos itu bisa dipersenjatai. Dan untuk penanganan WBP yang berlaku anarkis di dalam Lapas, kami telah menggunakan senjata sesuai prosedur. Kapan harus ditembakkan, tapi senjata yang digunakan adalah untuk melumpuhkan bukan untuk mematikan,” terangnya.
Latihan menembak yang diikuti oleh seluruh petugas Lapas Bojonegoro dan jajaran Brimob tersebut berlangsung antusias. Seluruh pegawai mengaku hal ini bermanfat dalam pelaksanaan tugas. Mereka juga mengaku senang bisa ikut latihan menembak secara langsung.(Tgh)