Cegah Stunting Dan Jaga Lansia Mandiri, Bupati Ikfina Terus Gencarkan SEHATI Dan SEJOLI


Mojokerto, SadhapNews.com - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus mengupayakan penurunan angka stunting dan juga mengajak para lansia di Kabupaten Mojokerto untuk hidup mandiri. Hal ini terbukti ketika Bupati Ikfina menghadiri kegiatan Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) yang dilaksanakan di Balai Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina mengungkapkan bahwa stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada balita yang dapat menyebabkan penurunan kecerdasan pada otak.

"Karena masa balita di dalam kandungan ini terjadi pertumbuhan otak, dan sampai 5 tahun, sehingga kalau balita kekurangan gizi maka menyebabkan kecerdasan akan menurun," ucapnya pada Selasa, (28/5) pagi.

Selanjutnya, Ia juga menilai bahwa kondisi balita stunting disebabkan karena kondisi ibu yang kekurangan energi kronis.

"Jadi ibu KEK itu Kekurangan Energi Kronis, tandanya adalah lingkar lengannya kurang dari 23,5 cm, dan kalau ibunya kekurangan gizi bagaimana dengan janinya, kalau ibunya kurang gizi maka bayinya juga kurang gizi," ujarnya.

Selain itu supaya balita tidak mengalami stunting dapat diupayakan dengan selalu memberikan ASI eksklusif setelah bayi lahir hingga usia 6 bulan dan selanjutnya diberikan makanan pendamping ASI hingga usia 2 tahun.

"Makanan pendamping ASI harus ada salah satu dari zat tumbuh, salah satu dari zat tumbuh ini adalah telur, daging, ayam, ikan dan susu," jelasnya.

Terkait dengan lanjut usia (lansia), Bupati Ikfina juga mengimbau untuk seluruh lansia yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk dapat mandiri dan selalu menjaga kesehatannya.

"Bagaimana caranya agar lansia mandiri maka cek kesehatan, asam urat, kolesterol, gula darah dan tensi darah," tuturnya.

Orang nomor satu di wilayah Kabupaten Mojokerto itu juga mengingatkan apabila terdapat masalah kesehatan yang serius pada lansia untuk segera di periksakan ke puskesmas.

"Tekanan darah kalau tinggi maka minum obat, kalau tidak turun juga bisa dikonsultasikan ke puskesmas. Gula darah dan kolesterol tidak boleh lebih dari 200," ucapnya.

Kegiatan SEHATI dan SEJOLI Desa Jatijejer tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Bidang Kesehatan Masyarakat, Sekretaris Dinas P2KBP2, Ketua TP PKK Kecamatan Trawas, Kepala Puskesmas Trawas, Koordinasi DP2KBP2, jajaran Forkopimca Trawas, dan Kepala Desa Jatijejer.(Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url